Kanpas kopling pada kendaraan bermotor adalah bagian yang angat penting. Fungsinya adalah meneruskan dan memutuskan putaran mesin ke transmisi, yang selanjutnya putaran mesin akan diteruskan ke roda.
Apa hubunganya anatara kopling yang sudah habis atau menipis dengan pemakaian bensin yang terbuang percuma.
Jangankan kanpas kopling yang sudah habis, ketika kondisinya mulai aus dan menipis, selain mobil lebih lambat untuk bergerak, pemakaian bensinpun menjadi sedikt terbuang sia-sia.
Kanpas kopling sudah menipis
Memang susah untuk mengukur seberapa pastinya bensin yang terbuang sia-sia akibat kopling tipis. Tapi pada saat injak pedal gas diawal untuk maju saja, pasti harus menekan lebih dalam. Karena tanpa disadari mobil tidak dapat bergerak seperti biasanya, maka pengemudi akan menginjak pedal gas lebih dalam lagi."hasilnya mesin seperti meraung tinggi, padahal tenaga tersebut tidak tersalur sempurna ke transmisi. Efeknya konsumsi bensin akan lebih banyak, RPM tinggi tapi mobil tidak bertenaga penuh.
Apabila hal tersebut terjadi pada mobil matik, tentu akan semakin besar atau semakin tinggi lagi RPM yang dibutuhkan dibanding dengan mobil bertransmisi manual.
Kalau transmisi manual, kita masih bisa membuka atau menginjak pedal gasnya secara perlahan. Tapi kalau pada transmisi otomatis, susah diurut pedal gasnya. Jadi mau tidak mau, ya diperlukan RPM tinggi bahkan pada kecepatan atas.
Pada saat kopling dalam kondisi slip, mabil sih masih dapat digunakan tapi alangkah baiknya, buru-buru diganti baru kanpas koplingnya, agar tarikan kembali normal dan pemakaian bensin yang tebuang secara percuma ini bisa diturunkan atau diminimalisir.
Kanpas kopling kondisi baru
Selain kanpas kopling yang sudah habis atau menipis, penyebab lain yang mengakibatkan kopling slip ini adalah pegas kopling (diafraghma spring) sudah lemah dan penyetelan gerak bebas pedal kopling (free play) terlalu besar.
No comments:
Post a Comment