Saturday, November 29, 2014

KOPLING SLIP BIKIN BOROS BAHAN BAKAR

Kanpas kopling pada kendaraan bermotor adalah bagian yang angat penting. Fungsinya adalah meneruskan dan memutuskan putaran mesin ke transmisi, yang selanjutnya putaran mesin akan diteruskan ke roda.
 
Apa hubunganya anatara kopling yang sudah habis atau menipis dengan pemakaian bensin yang terbuang percuma.

Jangankan kanpas kopling yang sudah habis, ketika kondisinya mulai aus dan menipis, selain mobil lebih lambat untuk bergerak, pemakaian bensinpun menjadi sedikt terbuang sia-sia.
 
                  Kanpas kopling sudah menipis
Memang susah untuk mengukur seberapa pastinya bensin yang terbuang sia-sia akibat kopling tipis. Tapi pada saat injak pedal gas diawal untuk maju saja, pasti harus menekan lebih dalam. Karena tanpa disadari mobil tidak dapat bergerak seperti biasanya, maka pengemudi akan menginjak pedal gas lebih dalam lagi."hasilnya mesin seperti meraung tinggi, padahal tenaga tersebut tidak tersalur sempurna ke transmisi. Efeknya konsumsi bensin akan lebih banyak, RPM tinggi tapi mobil tidak bertenaga penuh.

Apabila hal tersebut terjadi pada mobil matik, tentu akan semakin besar atau semakin tinggi lagi RPM yang dibutuhkan dibanding dengan mobil bertransmisi manual.

Kalau transmisi manual, kita masih bisa membuka atau menginjak pedal gasnya secara perlahan. Tapi kalau pada transmisi otomatis, susah diurut pedal gasnya. Jadi mau tidak mau, ya diperlukan RPM tinggi bahkan pada kecepatan atas.

Pada saat kopling dalam kondisi slip, mabil sih masih dapat digunakan tapi alangkah baiknya, buru-buru diganti baru kanpas koplingnya, agar tarikan kembali normal dan pemakaian bensin yang tebuang secara percuma ini bisa diturunkan atau diminimalisir.
                Kanpas kopling kondisi baru
Selain kanpas kopling yang sudah habis atau menipis, penyebab lain yang mengakibatkan kopling slip ini adalah  pegas kopling (diafraghma spring) sudah lemah dan penyetelan gerak bebas pedal kopling (free play) terlalu besar.

TIPS HEMAT BBM UNTUK MOBIL ANDA




BAN DAN KAKI-KAKI
Cukup banyak komponen-komponen yang ikut mempengaruhi konsumsi bahan bakar. Mulai mesin yang bisa langsung dirasakan dampaknya sampai kaki-kaki yang kurang tampak.
 
Naiknya harga bahan bakar Premium dan Solar sebesar Rp. 2.000/Liter harus disikapi dengan bijak. Tidak perlu ikut-ikutan demo, mendingan bikin listing komponen apa saja yang sudah harus diganti. Jangan-jangan ada komponen yang turut menyumbang borosnya konsumsi bahan bakar di mobil.

Sekarang sudah saatnya untuk memperhatikan dan merawat tunggangan tersebut supaya tidak rewel dan sering minum. Yo, kita lihat apa saja diantaranya :

     1. TEKANAN ANGIN
Tekanan angin yang kurang bisa membuat konsumsi bahan bakar boros. Apalagi kalau dibiarkan berlarut-larut satu minggu, bahkan berbulan-bulan, jelas pemborosan berlebih.
Bukan saja pemborosan terhadap kondisi ban, tapi juga bahan bakar. Ban yang gembos, membuat beban semakin berat. Ini membuat mesin bekerja lebih keras. Efeknya, pengendara harus menekan pedal gas lebih dalam lagi. Ini berarti pasokan bahan bakar akan semakin banyak.Nah, ada baiknya juga tak sekedar diperiksa secara visual. Walu sepintas terlihat tidak kempes, tapi lebih baik kalau memang diperiksa tekanan anginya,jika hasilnya akurat.
Jika tak sempat periksa sendiri, tinggal bawa ketukang tambal ban dan minta diukur sesuai standarnya jangan melenceng  sebaiknya periksa tekanan ban pada saat kondisi dingin.
Banyak hal yang menyebabkan tekanan angin ban berkurang. Paling utama adanya kebocoran dari ban itu sendiri. Bisa terkena benda asing atau kondisi ban yang sudah tak layak pakai.
Selanjutnya pada pentil, baik pada bagian utama atau penutupnya. Keberadaan tutup pentil kadang diremehkan, padahal ini sangan penting. Perangkat ini akan menutup jalan keluar udara dari dalam ban.
Sekaligus cek kondisi pentil itu sendiri. Sulit memang mendeteksi kerusakan pentil, sebab bendanya kecil. Tapi bukan berarti nggak bisa diperiksa. Pakai spons yang sudah dicelupkan ke air sabun, lalu oles disekitar pentil tersebut. Jika terdapat gelembung, bisa jadi indikasi kebocoran.

      2.  DIMENSI DAN BOBOT BAN
 
Paling mudah meningkatkan penampilan dengan penggantian ukuran pelek roda ban. Namun di balik ini, jelas konsumsi bahan bakar bakal lebih boros. Hal tersebut disebabkan oleh kontak area ban yang lebih besar terhadap aspal. Walau efek positifnya bisa meningkatkan kestabilan.
Ban yang lebar akan menapak lebih baik, tapi konsumsi juga lebih boros walaupun tidak terlalu banyak. Ini karena mesin akan bekerja lebih lagi dibanding pakai ban standar yang sudah dihitung pabrikan.Tinggal pilih saja, mau gaya atau konsumsi bahan bakar standar.
Meningkatkan ukuran pelek juga banyak dilakukan. Terkadang justru sangat ekstrim dan melampaui ketentuan pabrikan.
Dengan lingkar roda yang besar, biasanya memiliki bobot yang lebih berat. Jika ada yang bilang , “ah, paling beda 5 kg, nggak ngaruh ko,”Sebaiknya jangan dipercaya. Ingat perbedaan  5 kg itu untuk satu pelek, sedangkan mobil butuh 4 pelek untuk berjalan plus 1 pelek cadangan. Artinya akan menambah bobot total.
Dari hasil percobaan yang dilakukan oleh OTOMOTIF. Antara pelek ukuran 15 inci dengan 17 inci pada Suzuki APV Arena, konsumsinya cukup berbeda.Untuk 1 liter bahan bakar berbeda 2,5 km jarak tempuh dengan ukuran 17 inci lebih boros. Sementara itu untuk bobot, antara 15 inci dengan 17 inci berbeda 3 kg.

     3.  KAKI-KAKI
  
Karena tidak mungkin untuk diperbaiki sendiri dan harus ada peralatan yang sesuai, sekarang saatnya membawa mobil ke bengkel. Coba cek keselarasan rodanya. “Sebab jika tidak lurus dan tidak selaras akan menghambat pergerakan roda. Ini secara tidak langsung juga membuat konsumsi bahan bakar lebih boros”.
Dengan roda yang tidak selaras, hal paling utama terlihat yaitu keausan ban yang tidak merata. Saat berhenti terlihat ban seperti tergerus. 
Untuk konsumsi bahan bakar tidak terlihat langsung, karena tidak bisa dirasakan oleh pengendara. Terlebih jika performa dan keadaan mesin masih sehat-sehat saja.
Bukan hanya keselarasan ban saja, tapi juga kinerja dari bearing yang ada di roda. Jika sudah tidak baik, maka bisa menghambat lajunya pergerakan roda. Hal ini secara tidak langsung membuat pengendara menambah injakan pedal gas supaya bisa bergerak. 
Sayangnya, efek boros bahan bakar yang ditimbulkan oleh ban dan kaki-kaki ini acap kali diabaikan. Sebab tidak bisa dirasakan langsung. Berbeda seperti gejala yang ditimbulkan oleh mesin.

APLIKASI PIGGYBACK
PENIPU PENGOPTIMAL PERMFORMA
  
Salah satu jurus biar konsumsi bensin lebih irit adalah menggunakan piggyback. Modul yang dipakai untuk menipu input dari sensor menuju ECU. Kenapa bisa lebih irit..? Dengan bukaan gas yang sama, tenaga mesin bisa dibikin lebih besar, jadi lebih irit. 
Salah satu caranya dengan menggeser peak power ke rpm lebih rendah. Jadi misal yang awalnya tenaga ada dibukaan gas 30%, digeser di 10 - 15% saja. Makanya hasilnya adalah konsumsi bahan bakar lebih efisien, tak perlu gas dalam-dalam, kendaraa sudah ngacir.
Penggeseran power dilakukan dengan mengintervensi beberapa parameter yang diumpan ke ECU. “Dengan memanipulasi data air flow, sensor dan TPS”.
Kalau mobil tersebut sistemnya closed loop, maka yang bisa dilakukan menaikan sedikit ignition timing, supaya lebih bertenaga dan irit. Karena system injeksi jenis ini sudah ada target mixture air to fuel ratio (AFR)sempura. Beda dengan mobil yang masih menggunakan open loop, pengiritanya bisa lebih berasa. Lantaran suplay bensin dan igtion timing benar-benar bisa di adjust, biar bisa diperoleh performa optimal. 
Misal dibukaan gas 30% putaran 4.000 rpm, AFR terbaca terlalu basah (di bawah 14,7 : 1), maka dititik itu dikeringkan dengan mengurangi pasokan bensin. Demikian seterusnya dievaluasi sampai diperoleh AFR yang rata, kalau mengejar irit , AFR dipatok di angka stokiometri 14,7 : 1. Dengan demikian konsumsi bensin bisa ditekan dan diringi performa optimal.
Namun demikian pemasangan piggyback, agar konsumsi bensin irit, kondisi mesin mesti dibikin fit terlebih dahulu. Caranya malalui 3 langkah berikut, yaitu cuci injector, tune-up dan carbon clean. Jika semua itu dilakukan secara berkala, pasti penggunaan bahan bakar lebih hemat.  

Demikian tips bahan bakar hemat yang dapat saya sampaikan, sumber dari tabloid otomotif, semoga dapat bermanfaat.